contoh proposal KP


Prosedur Pelaksanaan
Prosedur pelaksanaan kerja praktek sebagai berikut :
1.Mahasiswa menentukan/mencari atau disalurkan oleh program ke tempat KP
2.Mahasiswa melakukan observasi ke tempat akan melakukan kerja praktek  setelah itu baru membuat proposal
3.dosen pembimbing akan ditentukan oleh jurusan berdasarkan kompetensi dan penjurusan mahasiswa tersebut
4.FASILKOM menerbitkan SK dosen pembimbing
5.Mahasiswa membuat proposal dan mengkonsultasikannya dengan Dosen Pembimbing
6.Mahasiswa meminta Surat Pengantar ijin KP kepada Dekan/ PD I melalui Bagian Akademik apabila proposal telah disetujui oleh ketua jurusan, dengan melengkapi syarat-syarat sebagai berikut :
a.Salinan daftar kumpulan nilai (DKN)
b.Salinan bukti pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan Dana Praktikum Laboratorium (DPL) semester berjalan atau Photocopy Kartu Studi Mahasiswa (KSM)
c.Proposal Kerja Praktek yang telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
d.Mengisi Form Permohonan Kerja Praktek (Contoh pada lampiran)
7.Mahasiswa menyampaikan Surat Pengantar ke tempat KP paling lambat 2 minggu sebelum pelaksanaan
8.mahasiswa membawa serta surat tanda terima dari tempat KP yang menyatakan bahwa surat pengantar telah diterima dan diserahkan kepada jurusan melalui bagian akademik.
9.Jika mahasiswa tidak mendapatkan ijin dari tempat Kerja Praktek, maka mahasiswa harus melakukan perbaikan Proposal untuk mengajukan surat pengantar yang baru dengan menyertakan surat penolakan dari tempat pengajuan sebelumnya.
10.Mahasiswa melaksanakan kerja Praktek, mengisi Form Aktivitas harian dan memberikan Form Penilaian kepada Pembimbing Lapangan. Selama Kerja Praktek hal yang harus dilakukan antara lain :
a.Orientasi tempat Kerja Praktek.
b.Mengisi kegiatan harian selama Kerja Praktek dalam form aktivitas harian
c.Melihat, mempelajari dan mencatat struktur organisasi tempat Kerja Praktek serta tugas dan kewajiban masing-masing bagian.
d.Melakukan analisis terhadap kebutuhan perangkat lunak yang ada  untuk membuat spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.
e.Senantiasa berkonsultasi dengan pembimbing lapangan terhadap aktivitas yang akan dilakukan maupun yang telah dilakukan.
f.Melihat, mempelajari atau membantu kerja berkaitan dengan rencana mahasiswa KP.
g.Mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk laporan KP
11.Jika mahasiswa selesai melaksanakan kerja Praktek, mahasiswa membuat laporan Kerja Praktek. Pembuatan Laporan berkonsultasi dengan pembimbing dan Pembimbing Lapangan
12.Mahasiswa berkonsultasi dengan pembimbing lapangan terlebih dahulu, baru kemudian dengan dosen pembimbing.
13.Laporan disetujui dan kemudian dilaksanakan ujian oleh pembimbing dan/atau Penguji
14.Penilaian Kerja Praktek komponennya terdiri dari
a.35% Dosen Pembimbing
b.25% Pembimbing Lapangan
c.40% ujian KP
15.Masing-masing Mahasiswa mencetak Laporan Kerja Praktek sebanyak 3 (tiga) eksemplar dengan rincian 1 (satu) untuk pembimbing (jika diminta), 1 (satu) untuk tempat Kerja Praktek (jika diminta), 1 (satu) untuk Perpustakaan.
16.Laporan Kerja Praktek harus telah diterima pelaksana akademik fakultas paling lambat 1 (satu) bulan terhitung sejak selesai melaksanakan Kerja Praktek  dibuktikan dengan bukti penerimaan laporan.
17.Dikenakan sanksi apabila administrasi KP tidak terpenuhi

Tata Tertib
Mahasiswa yang mengikuti Kerja Praktek harus mematuhi dan mentaati tata tertib baik tata tertib yang dibuat di Fakultas Ilmu Komputer maupun tata tertib di tempat kerja praktek, antara lain :
1.Mahasiswa harus berpakaian bersih dan rapi, memakai kemeja, tidak berpakaian ketat dan harus memakai sepatu tertutup.
2.Mahasiswa menjaga nama baik almamater Universitas Sriwijaya
3.Mahasiswa memakai tanda pengenal Kerja Praktek (Jika ada).
4.Mahasiswa harus hadir sesuai dengan jadual jam kerja tempat Kerja Praktek.
5.Mahasiswa dilarang merokok, meminum minuman keras, membawa senjata tajam, senjata api dan narkoba di lingkungan tempat Kerja Praktek.
6.Mahasiswa harus menjaga kebersihan, keindahan dan kerapian
7.Mahasiswa harus menjaga etika, sopan santun, ketenangan, ketertiban dan ketentraman tempat KP.
8.Mahasiswa harus mematuhi tata tertib tempat KP.
9.Pelanggaran terhadap tata tertib dan tata tertib tempat kerja Praktek akan dikenakan sanksi.
10.Hal-hal lain dapat menyesuaikan dengan kondisi di tempat KP.













Sistematika Proposal
Sistematika penulisan Proposal Kerja Praktek (KP) terdiri dari :
1HALAMAN JUDUL (Contoh Lampiran 1)
HALAMAN PENGESAHAN (Contoh Lampiran 2)
2DAFTAR ISI (Contoh Lampiran 3)
1.Latar Belakang
Latar belakang berisi mengapa diperlukan kerja praktek, dimana kerja praktek akan dilakukan dan mengapa tempat tersebut yang dipilih, kemudian dibagian apa kerja praktek akan dilakukan dan mengapa harus dibagian tersebut.
2.Profile Perusahaan
Uraikan dengan jelas di perusahaan/lembaga mana kerja praktek akan dilaksanakan disertai alamat yang lengkap, gambaran umum tentang perusahaan tempat kerja praktek, sasaran organisasi dan mekanisme kerja diperusahaan termasuk dibagian mana KP akan dilaksanakan.
3.Tujuan
Uraikan tujuan yang akan dicapai dari kerja praktek yang dilaksanakan.
4.Manfaat
Uraikan manfaat apa yang diharapkan dari adanya kerja praktek
5.Peserta
Jelaskan secara rinci identitas peserta KP serta kemampuan yang dimiliki yang akan ditawarkan ke tempat kerja praktek
6.Jadwal Kegiatan serta alokasi waktunya per hari.
Uraikan dengan jelas dan rinci tahap-tahap kegiatan yang akan dilakukan ditempat kerja praktek
7.DAFTAR PUSTAKA
Tuliskan Daftar Pustaka yang digunakan, jika ada

Proposal Kerja Praktek yang telah disetujui pembimbing dijilid dengan menggunakan kertas kambing bagian belakang dan plastik transparan warna putih di bagian depan.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh Halaman Judul Proposal KP

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PEMELIHARAAN JARINGAN KOMPUTER PADA
PT. ABC PALEMBANG
(jika sudah ada judulnya)










Oleh


Rena Andriana 08012311001






JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
APRIL 2008

Lampiran 2. Contoh Halaman Pengesahan

HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL KERJA PRAKTEK (KP)

PEMELIHARAAN JARINGAN KOMPUTER
PADA PT ABC PALEMBANG


Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan
Kerja Praktek


Oleh :

Rena Andriana 08012311001


Menyetujui Palembang, 12 April 2008
Dosen Pembimbing, Peserta,



Alvi Syahrini Utami, M.kom Rena Andriana
NIP 132 318 404 NIM 08012311001


Mengetahui
Ketua Program Studi,



Drs. Megah Mulya, MT
NIP 132 318 571

Lampiran 3. Contoh DAFTAR ISI Proposal
3
4DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………………….... ii DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………. ii
Latar Belakang…………………………………………………………………………………. 1
Profile Perusahaan ………………………………………………………………………….. 2
Tujuan………………………………………………………………………………………...... 3
Manfaat …………………………………………………………………………………........ 4
Peserta (Jika peserta lebih dari satu orang)…………………………............... 5
Jadwal Kegiatan serta alokasi waktunya per hari................................... 6
DAFTAR PUSTAKA



















PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. ……………………..
JL. RAYA FATMAWATI SELATAN NO……
JAKARTA SELATAN

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. EXELCOMINDO PRATAMA
SURABAYA
Pemohon
Istaris Iriane Budi Maratus Solihah
NRP. 7203 040 002 NRP. 7203 040 006
Isti Andika Sari Ike Agusta Wijayanti
NRP. 7203 040 017 NRP. 7203 040 029
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Telekomunikasi
Drs. Miftahul Huda, MT
NIP. 132 055 257
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. EXCELCOMINDO PRATAMA
JL.PEMUDA NO. 94-98
SURABAYA
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
I. PENDAHULUAN
Siswa merupakan generasi penerus yang pada gilirannya akan
memikul tanggung jawab guna mensukseskan pembangunan nasional dan
memajukan bangsa dan negara. Kebutuhan akan kemampuan dan profesionalisme
menuntut adanya pelatihan dan usaha yang sungguh-sungguh. Oleh karena itu
guna meningkatkan wawasan dan kemampuan kami pada bidang administrasi perkantoran dan
aplikasinya dalam ruang lingkup kerja serta juga untuk memenuhi persyaratan wajib sekolah maka kami
bermaksud agar dapat melaksanakan kerja praktik
Dalam era globalisasi dunia dan perdagangan yang bebas diperlukan
adanya industri yang maju dengan tenaga kerja yang profesional di bidangnya
masing-masing. Untuk itu selain mendapatkan berbagai teori di bangku
pendidikan formal, maka diperlukan adanya pengalaman kerja di lapangan.
Salah satu cara untuk menambah pengalaman kerja tersebut adalah dengan
mengadakan kerja praktek di industri-industri yang berkaitan dengan bidang studi
yang dipelajari di bangku sekolah.
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah di Jurusan Teknik
Telekomunikasi POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
(PENS)-ITS , sebagai sarana untuk latihan mengembangkan dan menerapkan
ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah. Selain itu dengan kerja
praktek akan diperoleh gambaran yang jelas tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan berbagai masalah, khususnya masalah pengaturan sistem di tempat kerja
praktek.
Dalam mencapai usaha di atas ,tentunya tidak lepas dari peran serta
berbagai pihak,baik dari kalangan kampus dan dunia usaha serta semua instansi
terkait.
II. LATAR BELAKANG
Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah dan merupakan program
dari jurusan Teknik Telekomunikasi PENS ITS yang harus diikuti oleh setiap
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. EXCELCOMINDO PRATAMA
JL.PEMUDA NO. 94-98
SURABAYA
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
Mahasiswa PENS-ITS sebagai syarat untuk kelulusannya, oleh sebab itu kami
melaksanakan Program Kerja Praktek tersebut secara berkelompok.
Teknologi sangat penting bagi Mahasiswa PENS- ITS khususnya
mengenai teknologi sistem pada dunia industri, maka dengan adanya kerja praktek
ini Mahasiswa diharapkan bisa memperoleh ilmu yang tidak didapat di bangku
kuliah sekaligus memperoleh pengalaman yang nantinya bisa menjadi bekal untuk
terjun ke dunia kerja setelah lulus dan mempunyai kualitas dalam bersaing di
pasar bebas.
III. DASAR PEMIKIRAN
1. Dengan adanya kerja praktik ini, diharapkan mahasiswa dapat
mengembangkan kreativitas kemandirian mental di dunia kerja.
2. Guna memenuhi kurikulum perkuliahan di Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya (ITS), khususnya jurusan Teknik Telekomunikasi.
3. Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian
masyarakat.
4. Tujuan pendidikan PENS-ITS yaitu: kepemimpinan, keahlian,
kemandirian, kreativitas, berpikir ilmiah dan sikap hidup bermasyarakat.
5. Diperlukan keselarasan antara sistem pendidikan tinggi dan dunia kerja.
6. Syarat kelulusan mata kuliah kerja praktek di Jurusan Teknik
Telekomunikasi PENS –ITS.
IV. TUJUAN KERJA PRAKTEK
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami aplikasi ilmu yang telah
didapat di perusahaan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami sistem kerja perusahaan dan
terjun atau turut serta dalam proses.
3. Mahasiswa dapat mengetahui produktivitas perusahaan.
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. EXCELCOMINDO PRATAMA
JL.PEMUDA NO. 94-98
SURABAYA
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
4. Mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja sebenarnya
sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai upaya
untuk memperluas cakrawala wawasan kerja
5. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti secara langsung sistem
pengaturan daya pada dunia industri sesungguhnya, dengan hal in
diharapkan akan meningkatkan hubungan yang baik antara dunia industri
kerja nia pendidikan.
V. PELAKSANAAN
Tempat : PT. EXELCOMINDO PRATAMA
Alamat : JL. PEMUDA NO.94-98 SURABAYA
Waktu : 30 Januari 2006 s/d 24 Februari 2006
VI. PESERTA
Peserta adalah Mahasiswa jurusan Teknik Telekomunikasi PENS-ITS
berjumlah 4 orang dengan rincian sebagai berikut :
ISTARIS IRIANE BUDI (7203.040.002)
MARATUS SOLIHAH (7203.040.006)
ISTI ANDIKA SARI (7203.040.017)
IKE AGUSTA WIJAYANTI (7203.040.029)
VII. LINGKUP MATERI
Selama melaksanakan kerja praktek di PT. EXELCOMINDO
PRATAMA, bila diperkenankan kami ingin mempelajari tentang hal-hal antara
lain sebagai berikut:
1. Transmisi data dan informasi
2. Sistem Jaringan Komputer
3. Database Administrator
4. Web Application Programming
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. EXCELCOMINDO PRATAMA
JL.PEMUDA NO. 94-98
SURABAYA
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
Tentu saja materi tersebut atas persetujuan yang disesuaikan dengan
kebijaksanaan yang berlaku di dalam PT. EXELCOMINDO PRATAMA.
VIII. BENTUK KEGIATAN
Dalam proses Kerja Praktek di PT. EXELCOMINDO PRATAMA kami
ingin mengetahui secara langsung proses-proses yang ada di dalamnya dan
sebagai bahan perbandingan terhadap apa yang telah kami terima di dalam
perkuliahan. Oleh karena itu sebagai wujud nyatanya kami ingin terjun langsung
dalam proses itu sehingga kami dapat mengetahui secara nyata bagaimana bentuk
dunia kerja sebenarnya, khususnya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan
disiplin ilmu yang kami pelajari. Dan bentuk kegiatan kami ini disesuaikan
dengan kebijaksanaan di perusahaan.
IX. PENUTUP
Demikian proposal kerja praktek ini kami susun dengan harapan dapat
memberikan gambaran singkat dan jelas tentang maksud dan tujuan diadakan
kerja praktek di Perusahaan Anda.
Demikian atas bantuan dan kerja sama semua pihak yang terkait kami
sampaikan terima kasih.
Surabaya, 20 November 2005
Pemohon
PROPOSAL KERJA PRAKTEK
PT. EXCELCOMINDO PRATAMA
JL.PEMUDA NO. 94-98
SURABAYA
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
CURRICULUM VITAE
Nama :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tanggal Lahir:
Alamat :
Telepon :
Agama :
Status :
Riwayat Pendidikan
- SD :
- SLTP :
- SMU :
- Perguruan Tinggi :
Pengalaman Organisasi
Pelatihan / Training

KOPLING



KOPLING
Kopling adalah suatu mekanisme yang dirancang mampu menghubungkan dan melepas/memutuskan perpindahan tenaga dari suatu benda yang berputar kebenda lainnya.
Pada bidang otomotif ,kopling digunakan untuk memindahkan tenaga motor keunit transmisi.dengan menggunakan kopling, pemindahan gigi-gigi trasmisi dapat dilakukan, kopling juga memungkinkan motor juga dapat berputar walaupun transmisi tidak dalam posisi netral.
http://htmlimg3.scribdassets.com/flzuj6v6cehu4qo/images/1-121ef3ea20/000.jpg
Gb. 1 komponen utama kopling

MACAM-MACAM JENIS KOPLING:
1.      KOPLING TETAP

2.      KOPLING TAK TETAP

1.      KOPLING TETAP
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakan secara pasti (tanpa terjadi selip ), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak satu garis lurus atau dapat sedikit perbedaan sumbunya. berbeda dengan kopling tak tetap yang dapat dilepaskan dan dihubungkan bila diperlukan, maka kopling tetap selalu dalam keadaan terhubung.




MACAM-MACAM KOPLING TETAP
Kopling tetap mencakup kopling kaku yang tidak mengijinkan ketidak lurusan kedua sumbu poros, kopling luwes (fleksibel ) yang sedikit ketidak lurusan sumbu poros, dan kopling universal yang dipergunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup besar.

1.1 . KOPLING KAKU
Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris. kopling ini dipakai pada poros mesin transmisi umum di pabrikpabrik. kopling flens kaku terdiri atas naf dengan flens yang terbuat dari besi cor ataubaja cor, dan dipasang pada ujung poros dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada flensnya. dalam beberapa hal naf dipasang pada poros dengan sambungan pres atau kerut.
Kopling kaku tidak mengijinkan sedikitpun ketidaklurusan sumbu kedua poros serta tidak dapat mengurangi tumbukan dan getaran transmisi. pada waktu pemasangan, sumbu kedua poros harus terlebih dahulu diusahakan segaris dengan tepat sebelum baut-baut flens dikeraskan.
Untuk dapat menyetel lurus kedua sumbu poros secara mudah, permukaan flens yang satu dapat dibubut ke dalam dan permukaan flens yang menjadi pasangannya di bubut menonjol sehingga dapat saling mengepas. bagian yang harus diperiksa adalah baut.
Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut-baut pas, dimana lubang- lubangnya dirim, maka meskipun di usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan geserpada semua baut tetaptidak dapat dijamin seragam. makin banyak jumlah baut yang dipakai, makin sulit untuk menjamin keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal koplingyang mempunyai ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu baut saja yang menerima seluruh beban transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus.



Jika setelah baut itu putus terjadi lagi pembebananpada satu baut, maka
seluruh baut akan mengalami hal yang sama dan putus secara bergantian.


1.2. KOPLING KARET BAN
Mesin-mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui koplingflens kaku, memerlukan penyetelan yang sangat teliti agar kedua sumbu poros yang saling dihubungkan dapat menjadi satu garis lurus.
Selain itu, getaran dan tumbukan yang terjadi dalam penerusan daya antara
mesin penggerakdan yang digerakkan tidak dapat diredam, sehingga dapat memperpendek umur mesin serta menimbulkan bunyi berisik. untuk menghindari kesulitan-kesulitan diatas dapat dipergunakan kopling karet ban. Kopling ini dapat berkerja dengan baik mekipun kedua sumbu poros yang dihubungkannya tidak benar-benar lurus. kopling ini juga dapat meredam tumbukan dan getaran yang terjadi pada transmisi.
Meskipun terjadi kesalahan pada pemasangan poros, dalam batas-batas
tertentu seperti gambar di bawah ini.

Gb. 2.2 Daerah kesalahan yang diperbolehkan pada kopling karet ban.
Kopling ini masih dapat meneruskan daya dengan halus.pemasangan dan pelepasan juga dapat dilakukan dengan mudahkarena hubungan dilakukan dengan jepitan baut pada ban karetnya. variasi beban dapat pula diserap oleh ban karet, sedangkan hubungan listrik antara kedua poros dapat di cegah pada gambar dibawah ini memperlihatkan susunan ban karet yang umum di pakai
Gb. 2.3 susunan kopling karet ban.
Karena keuntungannya demikian banyak, pemakain kopling ini semakin luas. Meskipun harganya agak lebih tinggi dibandingkan dengan kopling flens kaku, namun keuntungan yang diperoleh dari segi-segi lain lebih besar.
1.3 . KOPLING FLUIDA
Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara. kopling ini disebut kopling fluida, dimana antara kedua poros tidak terdapat hubungan mekanis.

Gb. 2.4 Bagan kopling fluida
Kopling fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya besar. keuntungan dari kopling ini adalah bahwa getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. demikian pada pembebanan lebih, penggerak mulanya tidak akan terkena momen yang melebihi batas kemampuan.
Umur mesin dan peralatan yang dihubungkan akan menjadi lebih panjang dibandingkan dengan pemakaian kopling tetapbiasa diameter poros juga dapat diambil lebih kecil. startdapat dilakukan lebih mudah dan percepat dapat berlangsung dengan halus, karena kopling dapat diatur sedemikian rupa hingga penggerak mula diputar terlebih dahulu sampai mencapai momen maksimumnya dan baru setelah itu momen diteruskan kepada poros yang di gerakan.
Jika beberapa kopling fluida dipakai untuk menghubungkan beberapa penggerak mula secara serentak, distribusi beban yang merata di antara mesin-mesin penggerak mula tersebut dapat diperoleh dengan mudah.
Penggerak mula yang umumnya dipakai adalah motor induksi. motor ini digolongkan atas 2 tipe menurut rotornya yaitu: motor dengan lilitan,dan motor dengan sangkarpada rotornya. rotor sangkar dapat dibagi atas rotor sangka bajing(squirrel cage), dan sangkar bajing khusus.
Ada pula kopling fluida dengan penyimpan minyak didalam sirkit aliran minyak, serta kopling kembar yang merup[akan gabungan antara dua kopling fluida dengan sirkit aliran minyak yang terpisah.

Gb. 2.5 Macam-macam kopling fluida
Momen yang diteruskan dikendalikan dengan mengatur jumlah minyak didalam sirkit, dan pada kopling yang terakhir pengendalian dilakukan dengan menghalangi sebagian dari sirkirt aliran fluida dengan plat penghalang.
Cara yang terakhir ini dipakai padakopling dengan kpasitas besar dan mesin
berputaran tinggi.

2. KOPLING TAK TETAP
kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yang digerakan dan poros penggerak, dengan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar.

MACAM-MACAM KOPLING TIDAK TETAP
2. 1. Kopling Cakar
Kopling ini meneruskan momen dengan kontak positif (tidak dengan peran tara
gesekan ) hingga tidak dapat slip.
Kontruksi koplingini adalah yang pqaling sederhana dari antara kopling tak tetap yang lain. kopling cakar persegi dapat meneruskan momen dalam dua arah putaran, tetapi tidak dapat dihubungkan dalam keadaan berputar.
Dengan demikian tidak dapatsepenuhnya berfungsi sebagai kopling tak
tetapyang sebenarnya.
Sebaliknya kopling cakar sepiral dapat di hubungkan dalam keadaan berputar, tetapi hanya baik untuk satu arah putaran tertentu saja. namun demikian, Krena timbulnya tubukan yang besar jika di hubungkan dalam keadaan berputar, maka cara menghubungkan semacam ini hanya boleh dilakukan jika poros penggerak mmpunyai putaran kurang dari 50 (rpm)
Gb. 2.5.1 Dua macam kopling tidak tetap

2.2. Kopling Plat
Kopling plat adalah suatu kopling yang menggunakan satu plat atau lebih yang di pasang diantara kedua poros serta membentuk kontak dengan porostersebut sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya.
Kontruksi kopling ini cukup sederhana dan dapat dihubungkan dan dilepaskan
dalam keadaan berputar.
Kopling plat dapat dibagi atas kopling plat tunggal dan kopling plat banyak yaitu berdasarkan atas banyaknya plat gesek yang dipakai. juga dapat di bagi atas kopling basah dan kering serta atas dasar pelayanannya (manual, hidrolik, pneumatik, dan elektromagnitis).
Badan A dipasang tetap pada poros sebelah kiri, dan badan B dipasang pada
poros sebelah kananserta dapat bergeser secara aksial pada poros tersebut.
Sepanjang pasakluncur. bidang gesek C pada badan B didorong ke badan hingga terjadi penerusan putaran dari poros penggerak disebelah kiri keporos yang digerakan di sebelah kanan. pemutusan hubungan dapat dilakukan dengan meniadakan gaya dorong hingga gesekan akan hilang.
Gb. 2.5.2 Penggolongan kopling menurut cara kerja
2.3. Kopling Kerucut
Kopling kerucut adalah suatu kopling gesek dengan kontruksi sederhana dan mempunyai keuntungan dimana gayaaksial yang kecil dapat ditransmisikan momen yang besar padagambar di bawah ini.
Gb. 2.5.3 Kopling kerucut
Kopling macam inidahulu banyak dipakai, tetapi sekarang tidaklagi , Karen daya yang diteruskan tidak seragam. meskipun demikian ,dalam keadaan dimana bentuk plat tidak dikehendaki, dan ada kemungkinan terkena minyak. Kopling kerucut sering lebih menguntungkan.
Jika daya yang diteruskan dan putaran poros kopling diberikan, maka daya
rencana dan momen rencana dihitungdenga menggunakan faktor koreksi.
2.4. Kopling Friwil
Kopling friwil adalah kopling yang dapat lepas dengan sendirinya bila poros penggerak mulaiberputar lebih lambat atau dalam arah berlawanan dari poros yang digerakan.
Bola-bola atau rol-rol dipasang dalam ruangan yang bentuknya sedemikian rupa hingga jika poros penggerak (bagian dalam) berputar searah jarum jam, maka gesekan yang timbulakan menyebabkan rol atau bolaterjepit diantara poros penggerak dan cincin luar, sehingga cincin luar bersama poros yang digerakan akan berputar meneruskan daya.jikaporos penggerak berputar berlawananarah jarum jam, atau jika poros yang digerakan berputar lebih cepat dari poros penggerak, maka bola atau rol akan lepas dari jepitan hingga terjadi
penerusan momen lagi. kopling ini sangat banyak gunanya dalam otomatisasi
mekanis.


Gb. 2.5.4 Kopling friwil
3. komponen Utama Kopling
3.1. Roda Penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai
dudukan hampir seluruh komponen kopling.
3.2. Pelat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi. Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi.
Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling
(rivet).

Gb. 3 Kontruksi plat kopling dan kelengkapannya
3.3. Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.
3.4. Unit Plat Penekan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan
Gb. 5.1 Unit plat penekan

3.5. Mekanisme Penggerak
Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan hubungan (tuas tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan bola, bantalan bola diikat pada bantalan luncur yang akan bergerak maju/mundur pada sambungan.
Bantalan bola yang dilengkapi dengan permukaan tekan akan mendorong tuas
tekan.

3.6. Rumah Kopling
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi seluruh unit kopling dan mekanisme penggerak. rumah kopling umumnya mempunyai daerah terbuka yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi udara.
Gb. 7 Rumah kopling

4. Cara Kerja Kopling
Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur kebelakang. bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekanan pegas.
Pada saat pelat tekan bergerak mundur, pelat kopling terbebas dari roda penerus dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya. Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan luncur, sehingga pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik, sebagai mekanisme pelepas hubungan.
Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum, sistem hidrolik dan hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah pada sistem hidrolik booster , digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada pedal kopling. pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan. Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan mendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada sistem akan meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas, sehingga penerusan daya dari motor ke transmisi terputus.Cara  kerja  sistem  hidrolik  ini  sama  seperti  cara  kerja  pada  sistem  rem. Kebocoran sistem hidrolik akan mengganggu proses pelepasan hubungan
Gb. 8 Gerak bebas pedal kopling
5. Pemeliharaan
Gangguan pada sistem kopling relatif kecil.salah satu penyetelan yang dilakukan hanya pada gerak bebas kopling. bila gerak kerja pedal kopling telah terlalu dalam, periksa kondisi pelat kopling, bila sudah terlalu tipis, ganti pelat kopling.



http://www.scribd.com/doc/23864129/Kopling#fullscreen:on