|
Copyright @ 2006 Program Studi Teknik Mesin ITB Labtex II Jalan Ganesha No 10 Bandung, 40132 email: kaprodi@ms.itb.ac.id |
|
Copyright @ 2006 Program Studi Teknik Mesin ITB Labtex II Jalan Ganesha No 10 Bandung, 40132 email: kaprodi@ms.itb.ac.id |
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan yang karena sifat, konsentrasi atau jumlahnya berbahaya bagi tenaga kerja dan dapat membahayakan lingkungan. Upaya pengelolaan dan pengendalian B3 diperlukan untuk mencegah dan mengurangi risiko yang timbul akibat penggunaannya di tempat kerja.
Pelatihan ini membahas B3 dan teknik pengendaliannya supaya tenaga kerja di lapangan dapat melakukan penanganan B3 dengan aman.
Pelatihan ini penting bagi: operator, analis, petugas K3/safety, petugas laboratorium dan tenaga kerja lain yang terlibat dalam pengelolaan B3.
Sasaran :
Outline :
Metode Pelatihan
Pelatihan dilakukan dengan metode interaktif dimana peserta dikenalkan pada konsep, diberi contoh aplikasi dan membahas hal-hal yang bersifat praktis dari materi pelatihan.
Workshop Leader:
Binafeda
Binafeda, praktisi di bidang HSE dengan lebih dari 10 tahun pengalaman dalam pengembangan dan penerapan K3 di berbagai industri: food, farmasi, oil related. Fokus dari karir nya ada pada pengembangan sistem manajemen seperti ISO 9001:2000, ISO 14001, 5S dan Suggestion System. Lingkup pengalamannya terkait dengan GMP (Good Manufacturing Practices), HACCP dan accident incident investigations.
Beliau pernah menangani projek Waste Management System Implementation, dimana di dalamnya tercakup konsep waste separation, handling, record dan kontrol hazardous & non hazardous waste.
Previous Participants
PT. Totoku Indonesia, PT. Mitra Intertrans Forwarding, PT. Soho Industri Pharmasi, PT. Medco Methanol Bunyu, PT. YAMAHA MUSIC MFG ASIA
Fee
Rp 1.500.000,- (Registration 3 person/more ; Payment before June 16th, 2008)
Rp 1.750.000,- (Registration before June 6th ; Payment before June 16th, 2008)
Rp 2.450.000,- (Full Fare)
Popularity: 37% [?]
Related posts:
Masalah yang menonjol di dalam layout fungsipnal adalah bagaimana mengangkut barang-barang di dalam proses produksi dari sati bagian ke bagian yang lain sehingga proses produksi tidak terganggu akibat terlambatnya barang-barang atau bahan-bahan yang akan diproses di suatu bagian tertentu. Masalah ini merupakan masalah material handling atau pengendalian material. Material handling adalah suatu seni dan ilmu untuk memindahkan, membungkus, dan menyimpan bahan-bahan dalam segala bentuk (B.K. Hedge, 1972)
Tujuan dari pemindahan bahan adalah mencapai pemndahan bahan-bahan yang tertib teratur dengan memenuhi syarat-syarat yang telah disebut di muka, dan yang lebih penting lagi adalah bahwa tujuan tersebut dapat dicapai dengan biaya yang rendah.
Penurunan biaya material handling dapat diusahakan dengan cara:
1. Pengurangan jumlah dan jarak pengangkutan. Hal ini dapat ditempuh dengan mengadakan perubahan terhadap layout.
2. Pengurangan waktu yang dibuthkan di dalam pengangkutan bahan. Hal ini dapat dicapai dengan mengurangi atau menghilangkan sama sekali waktu-waktu menunggu (waiting time). Dengan melakukan penghematan terhadapwaktu maka akan terdapat penghematan berbagai macam biaya disampung itu jadwak waktupun dapat dipercepat. Penghematan waktu berarti pula pemanfaatan alat-alat material handling secara lebih efektif.
3. Pemilihan alat pengangkutan bahan yang tepat Alat-alat pengangkutan bahan harus dipilih agar biaya operasional dan biaya modalnya minimum, terdapat keluwesan yang tinggi dalam pengangkutan bahan-bahan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi, dan sebagainya.
Alat-alat material handling ada beberapa macam antara lain:
1. Bagi pabrik yang masih memiliki ruangan –ruangan yang cukup lebar maka dapat dipergunakan:
a) Prahoto
b) Traktor
c) Lori-lori kecil
d) Truk pengangkut (fork lift truck)
2. Bagi pabrik yang memiliki ruangan-ruangan yang terbatas dapat menggunakan:
a) Ban berjalan (conveyors)
b) Elevator (lift)
c) Derek (cranes)
Pada banyak perusahaan biasanya para pekerja sendiri yang mengangkut bahan-bahan yang diprosesnya dari satu tempat ke tempat lain sehingga hal ini mempengaruhi produktivitas kerja mereka, waktu untuk melayani mesin berkurang, mengakibatkan kelelahan dan sebagainya. Oleh karena itu seyogyanya material handling dalam pabrik perlu dipikirkan lebih lanjut, misalnya dengan penyediaan peralatan materials handling xecukupnya sehingga tidak mengganggu kelancaran proses produksi.
PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN
Di dalam perencanaan materials handling beberapa unsure perlu diperhatikan:
Produk, macam/jenisnya: berat, ringan, cair, padat, kecil, dan seterusnya. Ini menentukan sekaligus pemilihan alatalat material handling.
Dari mana ke mana bahan dipindah-pindahkan: relative dekat, atau jauh.
Keadaan ruangan: cukup luas/sempit: atap: tinggi/rendah.
Bentuk gedung: datar, bertingkat.
Dana yang tersedia untuk pembelian/penyewaan alat-alat material handling. Perlu pengambilan keputusan ekonomis investasi pada aktiva tetap: kegunaannya, penghematan jangka pangjang yang diakibatkan oleh penggunaan fasilitas tersebut. Perlu dipertimbangkan pula kemungkinan-kemungkinan perkembangan baru penggunaan alat-alat material handling, putusan penggantian, dan lain-lain.
ORGANISASI PENGENDALISN BAHAN
Urusan pengendalian bahan seyogyanya dispesialisasikan; paling tidak di bawah bagian produksi, atau teknik atau kogistik. Seperti halnya di PT. Semen Gresik, alat-alat besar ada di bawah bagian teknik, diproyek Karangkates ada di bawah bagian logistic. Seksi material handling merupakan seksi yang melayani kebutuhan bagian lainnya, terutama bagian produksi sehingga dapat meminimumkan biaya. Ini harus mendasarkan aktivitasnya pada apa yang disebut dasar UNIT LOADS, yaitu makin banyak satuan barang/beratnya barang yang dipindahkan dalam suatu kegiatan pengendalian bahan, makin rendahlah biaya tiap satuan/tiaap satuan berat dan makin pendeklah waktu yang diperlukan untuk memindahkan suatu volume tertentu.
MACAM-MACAM ALAT PENGENDALIAN BAHAN
Berbagai alat pengendalian bahan berbeda dalam harga, keuntungan dan kelemahan. Pimpinan tinggal memilih alat mana yang akan dipakai dalam perusahaannya dan ini merupakan putusan mengadakan investasi pada aktiva tetap. Criteria mengadakan investasi (dengan metode nilai sekarang dan hasil kembali investasi) dalam hal ini perlu diterapkan. Bagaimanapun, investasi pada alat pengendali bahan relative mahal. Perlu pertimbangan masak-masak demi efisiensi sekarang dan masa depan.
http://agusmanggala.wordpress.com/material-teknik-2/tabel-periodik-dan-unsur-kimia-lainnya/
Ilmu material atau teknik material atau ilmu bahan adalah sebuah interdisiplin ilmu teknik yang mempelajari sifat bahan dan aplikasinya terhadap berbagai bidang ilmu dan teknik. Ilmu ini mempelajari hubungan antara struktur bahan dan sifatnya. Termasuk ke dalam ilmu ini adalah unsur fisika terapan, teknik kimia, mesin, sipil dan listrik. Ilmu material juga mempelajari teknik proses atau fabrikasi (pengecoran, pengerolan, pengelasan, dan lain-lain), teknik analisa, kalorimetri, mikroskopi optik dan elektron, dan lain-lain), serta analisa biaya atau keuntungan dalam produksi material untuk industri.
Perkembangan terakhir, ilmu tentang bahan ini mendapat sumbangan yang besar dari majunya bidang nanoteknologi dan mulai diajarkan secara luas di banyak universitas.
Dimulainya suatu era seringkali ditandai dengan mulai digunakannya suatu bahan baru pada suatu peradaban, misalnya zaman batu, era perunggu, dan era besi. Teknologi bahan bisa dikatakan merupakan salah satu teknologi yang paling tua dalam peradaban, dan merupakan pendahulu dari cabang teknologi lainnya.
Copyright © 2009 semua tentang teknik mesin |Designed by Templatemo |BloggerTemplate Converted by BloggerThemes.Net
semua tentang teknik mesin Music template by >